Matahari mulai terbenam dan aku pun mulai bersiap-siap untuk
pergi bekerja. Demi rupiah aku rela harga diriku ku tukar dengan rupiah. Aku
harus mencari lelaki yang haus akan belaian. Aku lakukan semua ini karena
ekonomi yang semakin hari semakin mencekik.
Oh iya namaku Desi. Aku tinggal di lingkungan yang
penduduknya rata-rata menjadi seorang perempuan malam. Dan sudah tidak aneh
jika terjadi seorang perempuan hamil tanpa ayah. Ironis memang kehidupan
disini. Bahkan seperti tidak punya tuhan. Yang dipikirkan hanyalah materi.
Hingga suatu ketika aku mendapat seorang pelanggan seorang
anak muda, wajahnya tampan, tinggi, putih, dan sepertinya dia kaya.
Aku : “Haiii… Aku Desi.. Kamu pasti Doni..”
Doni : “Haii.. Iya, aku Doni.. Oh jadi nama kamu Desi. Kamu
cantik..”
Aku : “Makasih… Jadi malam ini kita mau jalan kemana?”
Doni : “Kita makan dulu aja. Setelah itu baru kita pergi ke
hotel”
Aku : “Ok..”
Sesampainya di caffe. Aku kira dia mau gandeng tapi ternyata
dia hanya buka pintu mobil lalu masuk ke dalam. Saat kita duduk dan kita mulai
memesan. Tiba-tiba dia bertanya.
Doni : “Kenapa kamu mau kerja seperti ini?”
Aku : “Karena aku butuh uang..”
Doni : “Emang kamu gak bisa cari kerja yang lain selain
ini?”
Aku : “Gak. Sekolah aku gak lulus. Udah coba ngelamar ke
pabrik tapi gak di terima. Jadi pembantu gajinya kecil. Yaudah aku kerja kaya
gini aja..”
Doni : “Apa kamu gak nyesel kerja seperti ini?”
Aku : “Gak. Asal ada uang aku gak nyesel.. Emang kenapa kamu
nanya hal itu?”
Doni : “Gak.. aku Cuma mau tahu.. tuh makanan nya udah
datang kita makan dulu.”
Aku : “ Iya..”
Setelah selesai makan kita pun bergegas untuk pergi dari
caffe tersebut. Tiba-tiba hujan turun. Kita pun cepat-cepat naik ke mobil. Kita pun berangkat menuju hotel.
Doni : “Kamu setiap malam seperti ini?”
Aku : “Iya..Kalau gak kerja gak bisa makan keluargaku..”
Doni : “Doni : “Kamu tuh cantik. Tapi lebih cantik lagi
hatinya.. kamu itu baik..”
Aku : “ Makasih..”
Setibanya di hotel dan menuju kamar yang telah di pesan
doni. Setelah sampai doni menyuruhku masuk.
Aku pun duduk di pinggir tempat tidur. Tiba-tiba doni datang dengan
membawa segelas air putih. Doni duduk di sampingku dengan tersenyum.
Doni : “Air
BERSAMBUNG ....!!!
1 komentar:
mana sambungannya??? kapan post lagi???