CERPEN - KISAH SEORANG PRAMURIA BAG 1



Matahari mulai terbenam dan aku pun mulai bersiap-siap untuk pergi bekerja. Demi rupiah aku rela harga diriku ku tukar dengan rupiah. Aku harus mencari lelaki yang haus akan belaian. Aku lakukan semua ini karena ekonomi yang semakin hari semakin mencekik.

Oh iya namaku Desi. Aku tinggal di lingkungan yang penduduknya rata-rata menjadi seorang perempuan malam. Dan sudah tidak aneh jika terjadi seorang perempuan hamil tanpa ayah. Ironis memang kehidupan disini. Bahkan seperti tidak punya tuhan. Yang dipikirkan hanyalah materi.
Hingga suatu ketika aku mendapat seorang pelanggan seorang anak muda, wajahnya tampan, tinggi, putih, dan sepertinya dia kaya.
Aku : “Haiii… Aku Desi.. Kamu pasti Doni..”
Doni : “Haii.. Iya, aku Doni.. Oh jadi nama kamu Desi. Kamu cantik..”
Aku : “Makasih… Jadi malam ini kita mau jalan kemana?”
Doni : “Kita makan dulu aja. Setelah itu baru kita pergi ke hotel”
Aku : “Ok..”
Sesampainya di caffe. Aku kira dia mau gandeng tapi ternyata dia hanya buka pintu mobil lalu masuk ke dalam. Saat kita duduk dan kita mulai memesan. Tiba-tiba dia bertanya.
Doni : “Kenapa kamu mau kerja seperti ini?”
Aku : “Karena aku butuh uang..”
Doni : “Emang kamu gak bisa cari kerja yang lain selain ini?”
Aku : “Gak. Sekolah aku gak lulus. Udah coba ngelamar ke pabrik tapi gak di terima. Jadi pembantu gajinya kecil. Yaudah aku kerja kaya gini aja..”
Doni : “Apa kamu gak nyesel kerja seperti ini?”
Aku : “Gak. Asal ada uang aku gak nyesel.. Emang kenapa kamu nanya hal itu?”
Doni : “Gak.. aku Cuma mau tahu.. tuh makanan nya udah datang kita makan dulu.”
Aku : “ Iya..”
Setelah selesai makan kita pun bergegas untuk pergi dari caffe tersebut. Tiba-tiba hujan turun. Kita pun cepat-cepat naik ke mobil.  Kita pun berangkat menuju hotel.
Doni : “Kamu setiap malam seperti ini?”
Aku : “Iya..Kalau gak kerja gak bisa makan keluargaku..”
Doni : “Doni : “Kamu tuh cantik. Tapi lebih cantik lagi hatinya.. kamu itu baik..”
Aku : “ Makasih..”
Setibanya di hotel dan menuju kamar yang telah di pesan doni. Setelah sampai doni menyuruhku masuk.  Aku pun duduk di pinggir tempat tidur. Tiba-tiba doni datang dengan membawa segelas air putih. Doni duduk di sampingku dengan tersenyum.
Doni : “Air



BERSAMBUNG ....!!!

1 komentar:

Unknown delete 24 Oktober 2016 pukul 01.15

mana sambungannya??? kapan post lagi???